Selasa, 15 Maret 2011

Investasi dan Penanaman Modal (Tugas 2)

Pendahuluan
Kata investasi pasti sudah tidak asing lagi di telinga kita. Secara umum, investasi dikenal sebagai penanaman modal atau penanaman sejumlah uang pada perusahaan maupun pada pasar modal. Sesungguhnya investasi dapat memberikan banyak keuntungan, baik dari sisi investor, maupun pihak perusahaan. Bagi perusahaan, penanaman modal menjadi senjata utama untuk meningkatkan skala produksi, memperluas usaha, pembaharuan peralatan, serta mempertahankan bahkan meningkatkan mutu produk yang dihasilkan.
Bagi para investor, tentunya keuntungan berupa profit yang dibagikan pada Rapat Umum Pemegang Saham. Pembagian profit sesuai denga seberapa besar dana yang diinvestasikan pada perusahaan. Beragam jenis investasi pun tercipta, namun tujuannya tetap sama, yaitu meningkatkan hasil perusahaan untuk memperoleh laba (deviden) semaksimal mungkin untuk mencapai kesejahteraan hajat hidup masyarakat.
Pengertian Investasi
Investasi merupakan suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal. Investasi (Penanaman Modal) adalah pengeluaran atau perbelanjaan penanam-penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian. Investasi merupakan tambahan stok barang modal tahan lama yang akan memeperbesar peluang produksi di masa mendatang. Salah satu peranan yang sangat penting untuk menjalankan perekonomian adalah investasi, karena merupakan salah satu faktor penentu dari keseluruhan tingkat output dan kesempatan kerja dalam jangaka pendek. Investasi juga merupakan pengkaitan sumber-sumber dalam jangka panjang untuk mengjasilkan laba di masa yang akan datang. Sekali investasi diputuskan maka perusahaan akan terikat pada jalan panjang di masa yang akan datang yang sudah dipilih. Investasi memiliki banyak keuntungan, namun resiko dan ketidakpastian yang terkandung juga banyak.
Investasi Bagi Investor
Investor yang melakukan investasi di pasar modal  haruslah mengambil keputusan yang paling tepat dalam proses investasinya agar terjadi optimalisasi dari nilai asetnya, keputusan ini meliputi jenis sekuritas apa yang akan dipilih dan berapa banyaknya investasi tersebut akan dilakukan, dan untuk mengambil keputusan yang tepat tersebut maka diperlukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Menentukan kebijakan investasi. Disini penanam modal perlu menentukan apa tujuan investasinya, dan berapa banyak investasi tersebut akan dilakukan;
2. Analisis Sekuritas. Salah satu tujuan kegiatan ini adalah untuk mendeteksi sekuritas mana  yang nampaknya mispriced. Bisa dilakukan dengan analisis teknikal dan analisis fundamental. Analisis teknikal menggunakan data (perubahan) harga pada masa lalu sebagai upaya untuk memperkirakan harga sekuritas di masa yang akan datang. Analisis fundamental berupaya mengidentifikasi prospek perusahaan (lewat analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhinya) untuk dapat memperkirakan harga saham di masa yang akan datang;
3. Pembentukan Portofolio. Portofolio berarti sekumpulan investasi. Tahap ini menyangkut identifikasi sekuritas-sekuritas mana yang akan dipilih, dan berapa proporsi dana yang akan ditanamkan pada masing-masing sekuritas tersebut;
4. Melakukan revisi portofolio. Tahap ini merupakan poengulangan terhadap tiga tahap sebelumnya, dengan maksud jika perlu melakukan perubahan terhadap portofolio yang telah dimiliki;
5. Evaluasi kinerja portofolio. Pada tahap ini pemodal melakukan penilaian terhadap kinerja (performance) dar portofolio, baik dalam aspek tingkat keuntungan yang diperoleh maupun resiko yang ditanggung.
Penanaman Modal Dalam Negeri
Penanaman Modal Dalam Negeri adalah penanaman modal yang dilakukan oleh investor yang berasal dari dalam negeri itu sendiri, terhadap perusahaan yang berada di negerinya, dengan maksud untuk meningkatkan kinerja perusahaan tersebut agar lebih optimal.

Penanaman modal dalam negeri dapat dilakukan dalam bentuk
1. Penanaman Modal Dalam Negeri Langsung (Domestic Direct Investment, DDI) yaitu penanaman modal oleh pemiliknya sendiri.
2. Penanaman Modal Dalam Negeri Tidak Langsung (Domestic Indirect Investment, DII) yaitu melalui pembelian obligasi-obligasi, surat-surat kertas Perbendaharaan Negara, emisi-emisi lainnya (saham) yang dikeluarkan oleh perusahaan serta deposito dan tabungan yang berjangka sekurang-kurangnya satu tahun.
Penanaman Modal Asing
Penanaman Modal Asing adalah penanaman modal yang dilakukan oleh orang/perusahaan asing kepada perusahaan di Indonesia, bertujuan untuk menjalankan perusahaan di Indonesia dan menanggung segala resiko penanaman modal tersebut secara langsung.
Penanaman modal asing dapat berupa:
1. Penanaman Modal Asing Langsung (Foreign Direct Investment, FDI) dalam arti seluruh modalnya dimiliki oleh warga Negara dan atau badan hukum asing, dengan ketentuan dalam jangka waktu paling lama 15 tahun sejak produksi komersial, sebagian saham asing harus dijual kepada warga Negara atau badan hukum Indonesia melalui pemilikan langsung atau pasar modal.
2. Penanaman Modal Asing Tidak Langsung (Foreign Indirect Investment, FII) adalah usaha patungan antara modal asing dengan modal yang dimiliki oleh warga Negara atau badan hukum Indonesia, dengan ketentuan peserta Indonesia harus memiliki paling  sedikit 5% dari modal yang disetor sejak pendirian perusahaan penanaman modal asing. Ketemtuan usaha patungan ini bersifat wajib bagi kegiatan investasi yang dilakukan dalam Sembilan sector publik, yaitu pelabuhan, produksi dan transmisi serta distribusi tenaga listrik untuk umum, telekomunikasi, pelayaran, penerbangan, air minum, kereta api umum, pembangkitan tenaga atom, dan mass media.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Investasi
1. Perubahan Fungsi Produksi
Perubahan fungsi produksi dapat terjadi karena perubahan teknologi. Perubahan teknologi akan mempengaruhi permintaan investasi jika teknologi tersebut mengubah komposisi atau proporsi barang-barang capital yang diingainkan untuk memproduksi suatu tingkat output tertentu.
2. Perubahan Tingkat Harga
Perubahan tingkat harga akan mendorong terjadinya pergeseran baik di dalam komposisi atau sejalan dengan suatu tingkat output tertentu yang akan dihasilkan. Mungkin sangat bermanfaat untuk memikirkan harga relatif yang diakibatkan oleh kondisi penawaran, sehingga jika individu menawarkan tenaga kerja lebih sedikit, upah untuk tenaga kerja seperti ini akan berubah.
3. Peranan Tingkat Bunga
Pada umumnya tingkat bunga yang rendah dapat mendorong meningkatnya permintaan barang-barang kapital tahan lama memerlukan input saati ini untuk menghasilkan output di masa depan. Tingkat bunga yang tinggi sebaliknya akan mengalami permintaan kapital  yang lebih pendek umurnya dan lebih rendah kapital output rasionya.
4. Resiko
Permintaan dapat melakukan berbagai tindakan untuk mengurangi resiko yang dihadapi oleh para investor. Usaha pemerintah akan lebih baik apabila perilaku investasi dilakukan sendiri daripada memeberikan subsidi tetap atau prioritas asuransi untuk mendorong investasi swasta.
5. Perubahan Permintaan
Perubahan permintaan output akan mengakibatkan perubahan komposisi stok kapital, kecuali proses penyesuaiannya tidak lebih cepat dari usangnya kepital yang ada. Porsi penysustan yang diterapkan menunjukkan dampak komposisi permintaan yang diakibatkan karena usangnya kapital.
Penenntu Investasi Yang Direncanakan
1. Tingkat Suku Bunga
Tingkat suku bunga adalah pembayaran bunga tahunan atas suatu pinjaman yang dinyatakan sebagai presentase pinjaman, besarnya sama dengan jumlah bunga yang diterima per tahun dibagi jumlah pinjaman.
2. Harapan dan Suasana Hati Investor
Optimisme atau pesimisme dari pada wisausahawan dan pebisnis tentang perjalanan perekonomian di masa mendatang berdampak penting terhadap investasi yang direncanakan saat ini.
3. Tingkat Pemanfaatan Modal
Perusahaan cenderung melakukan investasi lebih sedikit dalam modal baru ketika tingkat pemanfaatan modal mereka rendah dibandingkan ketika tingkat pemanfaatan modal tinggi.
4. Biaya Modal dan Tenaga Kerja Relatif
Biaya modal (yang komponen utamanya adalah tingkat suku bunga) relatif terhadap biaya tenaga kerja dapat mempengaruhi investasi yang direncanakan. Jika tenaga kerja mahal relatif terhadap modal, maka perusahaan cenderung beralih dari tenaga kerja ke modal.
Faktor yang Mempengaruhi Iklim Investasi Di Suatu Negara
1. Kepastian Investasi
Faktor kepastian investasi didefinisiskan sebagai derajat jaminan keamanan, prospek kentungan, dan kemungkinan berkembangnya investasi yang ditanam sesuai dengan perkiraan dalam studi awal proposal usaha. Peran pemerintah dalam faktor ini sebaiknya terbatas pada tingkat kebijakan, yang harus selalu berpihak pada kepentingan semua pihak, dan kebijakan ini seharusnya berkesinambungan sehingga tercipata suatu kepastian pada dunia usaha.
2. Kemampuan Berkembang
Hal lain yang selalu menjadi pertimbangan investor adalah tersedianya kesempatan untuk mengembangkan usahanya secata optimal di Negara tersebut. Ada dua media penunjang faktor di atas, yaitu tersedianya infrastuktur yang handal (seperti listrik, telekomunikasi, air bersih, dan jalan raya) dan sumber daya manusia yang berkualitas yang siap untuk mendukung jenis investasi yang diminati oleh investor asing.
3. Dukungan Masyarakat dan Pemerintah Setempat
Dengan syarat otonomi daerah sudah dijalankan, seharusnya pemerintah daerah secara proaktif melakukan kegiatan pembangunan kemasyarakatan (community development) di daerah tempat usaha para investor itu. ini untuk secara perlahan dan fundamental mengurangi jurang kesenjangan ekonomi dan pendapatan masyarakat sekitar dengan para pekerja di perusahaan bersangkutan.
Penyebab Kurangnya Investasi di Indonesia
Tingkat inflasi terus menurun dan nilai tukar rupiah cenderung semakin menguat mendorong penurunan suku bunga. Lambatnya pemulihan tingkat kepercayaan terhadap perekonomian Indonesia Berkaitan dengan tingginya resiko usaha di dalam negeri. Tingginya tingkat resiko ini terutama berakitan dengan hal-hal non-ekonomi, seperti lemahnya prasarana dan penegak hukum serta pengelolaan dunia usaha dan pemerintahan yang tidak transparan. Selain itu, perkembangan di dalam negeri masih rawan terhadap gejolak sosial, politik, dan keamanan ikur meningkatkan resiko usaha di Indonesia.
Kebijakan pemerintah di Negara-negara berkembang meliputi plafon harga, control impor, dan kecocokan seketika dari property swasta cenderung menghambat investasi. Adapun upaya-upaya yang dilakukan pemerintah untuk menarik investor asing dengan cara melakukan beberapa deregulasi dan debirokratisasi berupa kemudahan perizinan dan keleluasaan kepada investor serta insentif perpajakan (tax holiday). Upaya-upaya tersebut ditujukan untuk memperbaiki iklim usaha di dalam negeri sehingga menarik investor asing dan dalam negeri untuk menanamkan modalnya.
Investasi Pada Pasar Modal
Pasar modal juga disebut juga sebagai bursa efek. Adapun pasar modal merupakan pasar tempat bertemunya permintaan dan penawaran dana-dana jangka panjang dalam bentuk penjualan dan pembelian surat-surat berharga. Surat-surat berharga yang sudah dijual di pasar modal berarti perusahaan tersebut sudah go public.
Mekanisme Perdagangan Di Pasar Modal
1. Pasar Perdana
Pasar perdana terjadi saat emitten menjual sekuritasnya pertama kali kepada investor. Proses tersebut disebut IPO (Initial Public Offering) atau penawaran umum. Sebelum perusahaan menawarkan saham di pasar perdana, perusahaan akan mengeluarkan informasi mengenai perusahaan secara detail, atau disebut juga prospectus.
Pada pasar perdana terdapat profesi-profesi pendukung, yaitu Underwriter (penjamin emisi) yang ditujuk untuk membantu dalam penentuan harga perdana saham dan membantu memasarkan sekuritas pada investor, serta Akuntan Publik, Notaris, dan Konsultan Hukum.

2. Pasar Sekunder
Setelah sekuritas dijual pada pasar perdana, selankutnya sekuritas diperjual belikan oleh atau antar investor di pasar sekunder. Di pasar sekunder investor dapat melakukan perdagangan untuk mendapat keuntungan, sehingga pasar sekunder memberi likuiditas kepada investor bukan kepada perusahaan (emiten).
Sekuritas yang diperdagangkan di pasar sekunder dapat berupa saham biasa, saham preferen, obligasi warrant, right dan reksadana. Perdagangan di pasar sekunder dilakukan pada 2 jenis pasar, yaitu Pasar Lelang (auction market) dan Pasar Negosiasi (negotiated market).

Instrumen Pasar Modal
1.  Saham
Saham merupakan bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Dengan memiliki saham suatu perusahaan, seorang investor berhak atas pendapatan dan kekasyaan perusahaan setelah dikurangi pembayaran kewajiban perusahaan.
Terdapat beberapa jenis saham, yaitu:
a.  Saham Biasa
Surat-surat berharga yang diperjualbelikan di bursa efek. Surat berharga tersebut menunjukakan bahwa pemegangnya mempunyai kepemilikan atas aset perusahaan. Serta pemegang sahamnya berhak atas hak suara dalam RUPS.
b.  Saham Preferen
Saham yang mempunyai karakter kombinasi dari karakteristik obligasi dan saham biasa. Namun pemegangnya tidak memiliki hak suara dalam RUPS.
c.  Saham Bonus
Saham yang diberikan perusahaan kepada karyawan yang memiliki etos kerja yang tinggi, sehingga para karyawan bisa merasa turut memiliki perusahaan dan bisa bekerja lebih maksimal lagi untuk perusahaan.
2.  Obligasi
Sekuritas yang memberikan pendapatan tetap kepada pemiliknya. Pendapatan tersebut berasal dari bunga dan pembayaran kembali nilai per value saat jatuh tempo.
Resiko obligasi : bila obligasi tidak terbayar kembali karena kegagalan penerbitnya memenuhi kewajiban.
Jenis-jenis obligasi yaitu Zero Coupon Bond, Call Provision, Obligasi Konversi.
3.  Reksadana (Mutual Fund)
Sertifikat yang menjelaskanbahwa pemiliknya menitipkan sejumlah dana kepada perusahaan reksadana untuk digunakan sebagai modal investasi baik di pasar modal maupun di pasar uang. Perusahaan reksadana menghimpun dana dari masyarakat untuk kemudian diinvestasikan dalam bentuk portofoalia yang dibentuk oleh manajer investasi.
Dua jenis reksadana, yaitu Reksadana Terbuka (Open-Ended) dan Reksadana Tertutup (Closed-Ended).

4.  Instrumen Derivatif
Sekuritas yang nilainya merupakan turunan dari suatu sekuritas lain, sehingga nilai instrument derivatif sangat tergantung dari harga sekuritas lain yang ditetapakan sebagai patokan.
Beberapa instrument derivatif, yaitu warran, bukti right, opsi dan futures.
Kesimpulan
Investasi merupakan sesuatu yang penuh dengan spekulasi. Namun dibalik segala resiko dan ketidak pastian, investasi menyimpan banyak keuntungan bagi pihak perusahaan maupun pihak investor. Tak hanya keuntungan bagi pihak yang terlibat langsung dalam penanaman modal, namun investasi juga berpengaruh terhadap peningkatan lapangan kerja. Secara tak langsung investasi akan memperluas suatu usaha produksi yang memungkinkan untuk menggunakan sumber daya manusia yang lebih banyak. Hal lain yang turut berpengaruh yaitu pendapatan nasional. Sebab setiap deviden yang diterima oleh investor akan dikenakan pajak oleh pemerintah, yang kelak akan meningkatkan pendapatan nasional.
Saran dan Opini
1. Sebelum  memulai investasi, ada baiknya para investor memperlajari dulu perusahaan yang akan ditanami modal, guna meminimalisir kerugian yang mungkin terjadi.
2. Bagi perusahaan yang bersangkutan hendaknya dapat memanfatkan modal yang dipercayakan oleh para investor guna memperoleh deviden semaksimal mungkin.
3. Akan lebih baik jika investor lokal yang menguasai dunia investasi Indonesia. Sehingga dapat menghindari pihak asing (investor asing) mempunyai kesempatan untuk mengeksploitasi sumberdaya alam Indonesia.
4. Saran kami sebelum  melakukan investasi saham secara langsung sebaiknya tidak serta merta menempatkan 100% porsi investasi tersebut kedalam portfolio investasi saham, melainkan dapat dilakukan secara berkala dan meningkat secara bertahap. Karena bagaimanapun kesuksesan memerlukan pengalaman dan pengalaman adalah pembelajaran.
5. Pastikan bahwa Anda telah melakukan research sebelum Anda membuat keputusan pada properti yang Anda inginkan. Saat ini, ada banyak cara dalam melakukan research pada properti yang kita inginkan; Internet, agen, kunjungan lapangan, tetangga, penyewa, investor yang sama, dll Begitu banyak sumber informasi yang bisa di dapat. Dapatkan sebanyak mungkin untuk membuat pertimbangan yang lengkap sebelum anda membuat keputusan. Hal ini khususnya bagi investor pemula di mana tidak ada banyak pengalaman dan masih tidak terlalu yakin pada jenis investasi properti yang sesuai dengan dirinya. Cara terbaik dalam melakukan research ini adalah datang untuk mengunjungi lokasi dan daerah sekitarnya dan kemudian didukung oleh semua informasi dari internet, agen, teman, dan lain sebagainya.
6. Pastikan untuk melindungi asset Anda dengan asuransi. Anda tidak pernah tahu apa yang akan terjadi pada Anda di masa depan. Dengan membeli asuransi untuk property, maka hal itu akan melindungi anda dari kondisi yang tidak pasti yang bisa terjadi pada anda dan properti Anda.
Sumber
1. digilib.petra.ac.id
2. putracenter.net
3. www.theceli.com
4. Iswardono. 1999. 36-40.
5. Case and Fair. 1999. 190-191.
6. ocw.unnes.ac.id
7. kapanlagi.com

1EB11
Rifqa Sari Adly (25210937)
Melvina Permatasari (24210352)
Patricia T.J. Simatupang (25210326)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar